Welcome to my blog

Jangan Pernah DiKalahkan Oleh Masa Lalu

Thursday, November 30, 2017

TULISAN DARI KU

Haiiii...

Apa kabar kamu?

Apa kamu masih seperti yang dulu?

Jari-jari tangan ku menari menuliskan cerita ini, menari menuju arah tujuan tulisan yang akan menggambarkan bagaimana diri ku selama ini, apalagi beberapa hari ini.

Oke mungkin sudah terlalu panjang basa basi itu, jadi mari kita mulai saja.

Beberapa hari ini mungkin menjadi salah satu hari-hari terberat untuk ku, apa kamu tau itu?

Tidak..

Kan yang kamu tau dunia mu saja dan aku yang pernah melakukan kesalahan.

Ya aku sangat mengerti kok tentang itu.

Jadi, kenapa aku bilang menjadi salah satu hari-hari terberat ku, aku akan jelaskan poin demi poin dan semoga kamu mengerti.

1. Aku sakit, ya aku sakit yang bahkan keluarga ku saja tidak mengetahuinya apalagi kamu kan. Aku tidak tau khususnya apa sakit ku, kenapa tidak diperiksakan? :) Aku takut untuk mengetahui hasilnya.

Mungkin selama ini kamu menganggap aku hanya tidak mau mendengarkan apa yang kamu selalu sarankan, mungkin kamu berfikir bahwa semua pendapat dan saran mu tidak pernah aku anggap penting :) Ya itu semua hak mu untuk berfikir seperti itu.

Jadi sekarang kamu tau kan alasan utamanya apa AKU TAKUT.

Bahkan aku sudah coba jujur sama kamu dan aku izin untuk istirahat kamu menganggap aku BOHONG, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

2. Aku punya tanggung jawab baik itu untuk diri ku sendiri, untuk adik-adik ku, untuk orang tua ku, untuk kamu :), dan untuk apa yang sudah di percayakan pada diri ku.

Dan aku yakin kamu sadar dan mengetahui jika saat ini ada yang sedang aku kejar untuk tanggung jawab ku.

Tapi, kamu tau kan kalau aku ini hanya manusia biasa yang bahkan punya batas kekuatan dan kesabaran.

Aku juga manusia yang bisa capek dan berhenti.

Aku berusaha semua bisa aku penuhi sendiri bukan karena aku merasa superman atau apalah, tapi karena aku punya tanggung jawab.

Aku berusaha dan bekerja mati-matian hanya untuk semua itu bahkan tanggung jawab untuk diri ku sendiri saja sudah aku lupakan.

Tapi apa? Semua kamu anggap BOHONG, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

3. Jujur mungkin ini yang terakhir dan yang paling membuatku bersedih.

Kamu........

Iya kamu, kenapa kamu???

Kamu tau semakin kesini kamu bahkan tidak mengenal ku, kamu bahkan tidak peduli dengan perasaan ku seperti apa, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Tapi kamu tau dari 1 kesalahan ku itu apa sebanding dengan beribu-ribu kesalahan yang sudah kamu lakukan 5 tahun ini?

Ya mungkin sebanding, karena :
1. Kamu tidak pernah melakukan kesalahan dengan orang lain
2. Kamu tidak pernah bohong karena orang lain
3. Kamu tidak pernah bermain dibelakang

Okelah kalau selalu itu alasan mu sehingga tidak pernah benar-benar bisa memulai hubungan ini lagi dengan baik.

Aku juga punya alsan kok yang kalau kamu berfikir lagi dengan logika dan kamu rasakan dengan hati terdalam mu bahkan alasan-alasan mu itu tidak akan ada gunanya apalagi bisa disebut sebanding:

1. Kamu bahkan menduakan ku dengan materi
2. Kamu bahkan menduakan ku dengan kesenangan mu dengan teman-teman mu
3. Kamu bahkan menduakan ku dengan benda mati
4. Kamu bahkan menduakan ku dengan mereka yang jauh lebih penting untuk mu itu
5. Kamu bahkan menduakan ku dengan lebih mempercayai kata orang lain
6. Kamu bahkan menduakan ku dengan lebih peduli kepada mereka dibandingkan kepada diri ku
7. Kamu bahkan tidak pernah benar-benar memilih ku
8. Kamu bahkan tidak pernah benar-benar percaya dengan ku sampai pada akhirnya aku benar-benar menunjukkan jika kepercayaan itu tidak ada artinya

Bahkan kamu sadar kalau sejak kejadian itu kamu dengan bangga menjelek-jelekan ku di media sosial mu dan kamu tunjukan ke semua orang kalau aku ini cuma sampah.

Sadar??

Tidak...

Pernah aku melakukan hal itu sebelumnya??

Ketika kamu buat aku hancur...
Ketika kamu meremehkan ku...
Ketika kamu menjatuhkan semua harapan ku...
Ketika kamu bandingkan aku dengan mereka...
Ketika kamu hancurkan kepercayaan ku...
Dan masih banyak lagi...

Pernah aku lakukan itu??

Tidak...

Aku sudah sering mengatakan kepada mu bahkan dari dulu, kalau aku ini sudah hina dimata banyak orang jadi tidak perlu kamu memberi tahukan mereka, mereka sudah menganggap aku hina dan salah.

Ya bahkan benar kamu sendiri saja selalu seperti itu, apalagi beberapa hari belakangan ini.

Kamu ingat kamu pernah minta untuk aku memberitahukan mu semua yang sedang aku lakukan, ingat itu??

Ya saat ini aku lakukan itu semua, bahkan aku memberitahukan mu aku tertidur dimana.

Tapi apa?? Kamu bilang ke mereka semua aku berubah dan sebelumnya tidak pernah seperti itu, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Kamu ingat bagaimana cara mu memaksa ku untuk selalu istirahat lebih awal dan memiliki lebih banyak waktu untuk istirahat karena kamu tau aku orang yang bahkan tidak mau menyebut kata lelah apalagi sakit??

Ya saat ini aku lakukan itu semua, aku sebutkan aku sakit, aku sebutkan aku lelah, aku tunjukan lelah dan sakit ku bahkan aku anggap kamu benar-benar mengerti dengan keadaan ku itu.

Tapi apa?? Kamu bilang ke mereka semua aku berubah dan sebelumnya tidak pernah seperti itu, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Kamu ingat kamu pernah memintaku untuk menjadi orang yang jauh lebih peduli dan cerewet lagi ke semua hal apalagi itu tentang diri mu dan lebih sering memanggil mu dengan panggilan sayang ku??

Ya saat ini aku lakukan itu semua, bahkan aku coba terima semua cerita mu tentang dunia mu saat ini.

Tapi apa?? Kamu bilang ke mereka semua aku berubah dan sebelumnya tidak pernah seperti itu, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Aku sadar aku tidak sempurna dan selalu ingin tentap menjadi diri ku yang apa adanya...

Aku sadar aku tidak sempurna dan pernah melakukan kesalahan tersebut...

Tapi... Apa kamu pernah berfikir jika kamu juga pernah melakukan kesalah yang sangat besar didalam hubungan ini...

Apa karena kesalahan mu itu aku jadi orang yang suka mengumbar-umbar kesalahan dan kejelekan mu ke semua orang??

Tidak, bahkan aku hanya terdiam dan coba menerimanya walau hal itu kamu lakukan berkali-kali lagi dan lagi.

Aku hanya mengubah cara ku saja yang mungkin buat kamu itu buruk sekali, tapi apa kamu berfikir bahkan perubahan cara ku hanya untuk bisa lebih jadi yang kamu mau, karena kamu yang meminta ku jadi ini itu.

Pernah kamu berfikir seperti apa perasaan ku selama ini??

Pernah kamu berfikir seperti apa perasaan ku beberapa hari ini??

Pernah kamu berfikir seperti apa perasaan ku setiap tiba-tiba kamu membuat cerita di sosial media mu??

Kenapa harus seperti itu??

Apa tidak ada cara lain yang bisa kamu lakukan selain memperburuk keadaan ini??

Mengapa harus kamu sangkut pautkan kembali cerita ini sama cerita yang lalu??

Aku sudah berusaha dan selalu menjadi apa yang kamu inginkan...

Bahkan sampai hari ini pun aku masih menunjukkan apa yang kamu inginkan...

Tapi apa?? Kamu bilang ke mereka semua aku berubah dan sebelumnya tidak pernah seperti itu, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Aku menanyakan sesuatu terlebih dahulu karena kamu pernah pesan kepada ku sebelumnya untuk kehadiranku yang selalu tiba-tiba.

Kamu ingat kan pernah bilang jangan datang tiba-tiba??

Dan itu yang aku lakukan bukan karena dahulu tidak pernah seperti itu...

Tapi apa?? Kamu bilang ke mereka semua aku berubah dan sebelumnya tidak pernah seperti itu, ya aku terima kok karena aku pernah salah.

Sudahlah mungkin saat ini seharusnya kau menjadi orang yang lebih tegas dan tega dengan hati ku sendiri...

Aku tidak tau lagi harus seperti apa menghadapi mu....

Sudah habis cara ku untuk menghadapi mu....

Maaf jika ku pernah melakukan kesalah itu....

Dan maaf aku menyerah.... :)

Tuesday, November 7, 2017

Maaf aku harus menangis

"Kamu harus bahagia, kamu sudah janji kan?"

Kata-kata itu kamu ucapakan sesaat sebelum kita berpisah di persimpangan jalan itu.

Kata-kata yang mungkin akan selalu ku kenang agar aku sadar jika aku harus "selalu" bahagia karena telah berjanji.

==============================================================

Ditempat itu kita dipertemukan, ditempat itu kita mengukir cerita kita, dan ditempat itu juga kita dipisahkan.

Bahkan, ditempat itulah aku merasakan menjadi diriku sendiri untuk terakhir kalinya.

==============================================================

"Kamu gak boleh sedih, kan sudah janji kan? Awas sedih"

Kata-kata itu aku ucapkan sesaat sebelum kita berpisah di persimpangan jalan itu.

Kata-kata yang tidak akan pernah terucap lagi dari bibir ku untuk siapa pun.

==================================================================

5 tahun kemudian

Terbangun ku dari mimpi indah ku malam itu.

Kepala ku terasa sakit dan berat sekali.

Tertegun ku memandang jam dinding yang detiknya terus berputar, seolah mengembalikan ingatan ku ke semua masa yang sudah aku lalui.

Teringat ku pada suatu masalah yang muncul begitu saja.

Disaat semua baik-baik saja, tiba-tiba muncul suatu masalah yang sebelumnya bahkan tidak pernah terlintas sedikit pun di benak ku.

Bergegas ku akhiri lamunan pagi ku ini dan berharap hari ini aku bisa lebih kuat lagi dan dapat ku selesaikan semua masalah ini.

07:20 AM

Ku temui dia sesosok wanita yang sudah menemaniku selama ini.

Dan berharap dengan pertemuan ini, masalah ini akan menemukan jalan keluarnya.

Tetapi, ntah kenapa sosok ku yang tadi berharap bisa menyelesaikan masalah ini mendadak menjadi sosok seseorang yang tidak aku kenali.

Mengapa selalu seperti ini???

Siapa dia yang ada didalam diriku dan selalu muncul ketika aku berharap menjadi seorang yang (seharunya) bisa menyelesaikan masalah-masalah ini???

5 tahun sudah sosok itu selalu merasuki jiwa ku.
Dan 5 tahun juga sosok itu membuat ku menjadi seseorang yang terlalu lemah dengan masalah-masalah yang muncul.

07:55 AM

Aku merasa menjadi seorang paling lemah didunia.

Ku teteskan air mata ku.

Aku menangis bukan karena aku cengeng.

Aku menangis karena aku terlalu lemah.

Aku menangis karena aku tidak tau siapa diriku ini.

Aku menangis karena aku tidak sekuat dahulu lagi.

Aku menangis karena semua masalah seolah-olah akulah penyebabnya.

Aku menangis karena aku tidak dapat merasakan menjadi diriku sendiri.

Aku menangis karena aku tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang muncul.

Dan aku menangis karena aku rindu diri ku yang dahulu, aku rindu sesosok orang yang bisa mendukung dan mengerti semua masalah yang ada, aku rindu seorang yang bisa menjadikan ku kuat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada sehingga tidak ada setitik pun tersisa masalah-masalah itu.

Ya, aku rindu semua itu saat ini.

Dan aku benar-benar butuh itu semua saat ini.

==================================================================

Maaf aku harus menangis dan tidak bahagia seperti janji ku dulu.

Dan maaf akhirnya aku harus merindukannya lagi.


Saturday, September 23, 2017

For U, My Past

Andri Oktavianus Putra

Nama yang mungkin tidak akan pernah ada artinya untuk kebanyakan orang apalagi sampai-sampai di ingat..

Yaa... itulah nyatanya...

Tapi aku sangat bersukur memiliki nama tersebut, bahkan buat ku itu adalah nama terbaik untuk ku...

Ya walau pernah aku mencoba untuk mengganti beberapa huruf agar terlihat keren dan agar di ingat oleh orang lain.
Andri menjadi Andrey,, hmmm kok bisa diganti dari I menjadi EY????

Itulah uniknya...
Jadi EY itu sebenarnya plesetan saja, karena dulu disalah satu tempat ku bersekolah setiap aku memperkenalkan diri dengan sebutan ANDRI orang-orang yang mendengar selalu mengatakan ohhh Andre..
Aneh kan??
Ya aku juga aneh kok, apa orang-orang ini yang pendengarannya kurang atau memang aku yang tidak jelas menyebutkan nama ku dengan benar??
Maybe...

Seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dengan panggilan ANDRE ini.
Sampai pada suatu hari aku berpindah tempat lagi dan aku mulai memperkenalkan nama ku dengan sebutan ANDRE, dan ternyata mereka heran nama panjang ANDRI tapi panggilan ANDRE kok bisa??

Ya akhirnya aku sendiri yang bingung ini sebenarnya apa yang salah dengan nama ku??

Sampai akhirnya aku menemukan jawaban dari teka-teki kesalahpahaman penyebutan nama ku itu sendiri.
Ya berawal dari nama seorang pesepakbola terkeren dijamannya ANDRY SHEVCHENKO, pemain dari club AC Milan yang merupakan klub kebanggan Ayah ku.
Aku mencari tau kenapa harus menggunakan Y bukannya I atau E seperti lazimnya nama di Indonesia??

Setelah mencari tau ternyata di negara bagian eropa sana Y itu ada yang menyebutnya seperti I dan ada juga yang menyebutkan seperti E (biasanya komentator liga champion akan menyebutkan Andre)..
Usut punya usut lagi di salah satu negara bagian eropa barat(lupa pastinya negara apa) bahkan ada yang mengeja EY itu terdengar seperti I..

Darisanalah aku berpikir dari pada bingung kenapa aku tidak memberi nama ku dengan panggilan ANDREY.
Dipanggil Andri juga nyerempet-nyerempet dikit, dipanggil Andre juga nyerempet..

Akhirnya keluarlah nama ANDREY..
Tidak mengubah nama asli ANDRI..

=================================

Seorang Andrey..
Orang yang memiliki banyak mimpi..
Orang yang memiliki mimpi-mimpi besar..
Orang yang memiliki keinginan untuk mewujudkan semua mimpinya...

Mustahil... Emang kamu siapa???

Itulah seruan yang selalu orang katakan kepada ku...

Ya tapi aku coba menerima apa yang di serukan kepada ku..
Aku hanyalah anak biasa...
Aku hanyalah anak dari keluarga yang tidak mampu...
Aku hanyalah anak yang tidak memiliki apa-apa,bahkan mainan saja aku tidak punya..
Aku hanyalah anak berkulit hitam yang tidak pantas berteman dengan mereka para golongan kulit putih...
Aku hanyalah anak yang tidak pantas untuk berteman apalagi memiliki teman...

Ya karena itulah aku dijauhi dan selalu direndahkan oleh semua orang...
Bahkan tidak ada yang ingin mendekat dengan ku karena "JIJIK" dengan ku...

Sampai pada akhirnya aku muak dengan semua hinaan itu,semua cacian itu,semua masalah itu..
Dimulai sejak kelas 2 SMP, dimana aku memulai semuanya dengan mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit uang pemberian orang tua ku..
Dan aku mulai bekerja sepulang sekolah, kerja dimana saja yang bisa menghasilkan uang..
Bahkan waktu itu kondisi orang tua ku sudah mulai membaik dan mulai perlahan merintis apa yang mereka miliki saat ini..
Tapi aku tidak mau menjadi beban untuk mereka, bahkan aku bekerja mereka tidak mengetahuinya (mungki sampai saat ini mereka tidak tau)..

Perlahan aku mulai memiliki tabungan..
Perlahan juga aku mulai bisa membeli sesuatu yang aku inginkan..

Aku ingat sekali aku bisa membeli sesuatu yang berharga sekali dan itu pertama kalinya, ya sepatu basket Nike edisi Lebron 2 Black n White..
Dan dengan sangat bangga diiringi tangisan kecil di kamar ku waktu itu aku mulai berfikir ternyata sebahagia ini kamu bisa membeli barang yang kamu suka dengan hasil keringatmu sendiri..

Sejak saat itu aku terus menerus bekerja dan menabung..
Satu persatu barang yang aku inginkan bisa aku dapatkan..
Bahkan aku bisa membelikan sesuatu yang mungkin untuk orang lain itu biasa tapi untuk adik ku itu sangat luar biasa..
Rasanya sanagt luar biasa bisa melihat adik ku bahagia dan selalu bersemangat jalanin hari-harinya..

Aku kira segitu bisa untuk buat orang lebih menghargai aku, tapi ternyata tidak..
Dan lagi-lagi aku mendengar kata-kata yang sangat amat menyakitkan untuk ku, bahkan itu keluar dari mulut seorang yang diam-diam sangat aku sayangi, ternyata selama itu dia palsu dan berpura-pura didepan ku..

Dan hal itu lah yang menjadi cambukan paling menyakitkan untuk ku..
Dikepala ku selalu mengatakan untuk membuktikan kepada perempuan itu bahwa suatu hari dia akan menyesal pernah berkata seperti itu dan selalu menjadi pemicu semangat ku untuk lebih berjuang lagi...

Dan sampailah aku pada titik dimana aku harus meninggalkan tempat ini untuk sementara waktu dan aku harus kembali kesini nanti dengan semua perubahan yang bisa membungkam mulut-mulut mereka yang selalu meremehkan ku...

=================================

Dan waktu itu pun tiba, aku kembali dengan perubahan yang bahkan membuat mereka yang pernah menghina ku menjadi menjilat semua hinaan mereka dulu..

Waktu terus berjalan dengan aku yang selalu mencoba berusaha menjaga apa yang sudah aku perjuangkan selama ini..

Bahkan membuat hari-hari ini penuh dengan kekaguman orang lain atas diri ku..

Dan sibuk mewujudkan mimpi ku yang dulu bertumpukan bagai kertas-kertas keuangan di perbankan yang perlahan sudah mulai menemukan hasilnya,bukan lagi sekedar note pengingat jika aku memiliki mimpi...

Mungkin aku terlalu terlena sampai-sampai lupa menunjukan ke mereka kalau ini semua hasil kerja keras ku berapa tahun belakangan ini, yang pada akhirnya menjadikan celah untuk meremehkan ku lagi dengan kata-kata atau bercandaan-bercandaan yang buat mereka itu biasa, karena mereka terlalu biasa dan terbiasa merendahkan orang dengan cara seperti itu...

Celah itu yang bahkan tidak aku lihat...
Bahkan orang terdekat ku, orang yang sudah aku percaya tidak akan meremehkan apa yang aku miliki masih tetap sama, meremehkan dan menghina ku dengan candaan-candaan receh seperti itu...

Jika saja waktu itu aku mencatat semua celah itu mungkin saat ini tidak akan ada lagi yang merendahkan aku..
Tapi sayangnya aku melupakan catatan celah-celah itu...

Haruskah aku pergi dan meninggalkan tempat ini lagi? Untuk membuktikan lagi bahwa semua ini adalah diri ku yang berbeda dari yang dulu??

Jika memang harus seperti itu, aku akan siap untuk melakukannya...
Ya aku siap untuk meninggalkan tempat ini lagi dengan tujuan untuk benar-benar merubah segala sesuatunya agar tidak ada lagi celah untuk merendahkan ku bahkan menghinaku...

Karena ditempat ini terlalu banyak orang-orang yang tidak bisa menghargai orang lain dan selalu merendahkan orang seperti ku ini..
Ya teman ku pernah berkata SEKALI KAMU HINA APAPUN YANG KAMU LAKUKAN AKAN SELALU MEMILIKI CELAH UNTUK BUAT KAMU TETAP TERHINA SEKALIPUN KAMU MENGORBANKAN NYAWA MU HANYA UNTUK MENUNJUKAN KEPADA PENGHINA MU JIKA KAMU TIDAK SEHINA ITU..

Yaappss benar sekali kata-kata itu...

Bahkan mereka tidak akan pernah percaya jika kamu tidak pernah meminta walau serupiah pun kepada orang tua mu atau mengemis kepada orang lain untuk membeli apa yang kamu inginkan..

Ya seperti itulah mulut-mulut penghina yang tidak akan pernah puas dan berhenti menghina mu..

Intinya tidak ada ketulusan yang benar-benar tulus dari semua orang untuk dirimu, karena itu semua ada palsu dan topeng terindah yang mereka miliki ketika bertemu dengan mu..

#catatanandreyocta

Tuesday, August 8, 2017

Cakra Khan-Kekasih Bayangan

Padamu pemilik hati yang tak pernah ku miliki
Yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku
Engkau aku cinta dengan segenap rasa di hati
Slalu ku mencoba menjadi seperti yang engkau minta

Aku tahu engkau, sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah cinta sendiri

Mungkin memang benar
Cinta itu tak lagi berharga
Semua percuma bila engkau tak punya ikatan

Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya ku jalani kisah
Cinta sendiri

Ku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah cinta sendiri
Cinta sendiri

Friday, June 23, 2017

LORONG

Senandung lagu cinta menghantarkan ku menelusuri lorong-lorong sempit, yang entah dimana ujungnya.

***********

Suara denting jam dinding mengantarkan ku menuju lorong mimpi yang entah bagaimana ceritanya... Pejamkan matamu dan rasakan alur ceritanya... Mimpi...

***********

Hembusan angin malam membuatku tersadar akan panjangnya lorong-lorong ini... Yang aku tau di ujung sana sudah menunggu kematian untuk ku...

***********

Lorong kenangan ini tidak akan pernah tertutup dan tidak akan pernah aku mencoba untuk menutupnya... Biarkan semua kenangan membantu mewarnai sisa ruang dihati sebelum akhirnya habis terisi oleh cahaya kalbu...

***********

Pada lorong paling sunyi nan dingin, angin berhembus menjadi rindu; melambai-lambai bagaikan kepergian mu kala itu...

***********

Tersirat pancaran sinar dari lilin kecil yang kau pegang, mengantarkan seberkas cahaya kecil untuk menyusuri lorong-lorong rindu ini...

***********

Ingin ku coba menyelami lorong matamu, menyusuri jalur aliran darah mu yang menuju ke hatimu, agar aku tetap bisa menuju kedalamnya dan tidak akan keluar lagi dari sana... Cukup biarkan aku berdiam didalam hati mu meski kau tidak pernah tau karena dgn cara itu bisa menghiburku yg tidak akan pernah bisa memiliki hati dan raga mu...

***********

Menelusuri keindahan raga mu disetiap inchinya, serta mencoba menerawang lorong hatimu yang bahkan terlalu rapat untuk kubuka apalagi untuk ku masuk kedalamnya...

***********

Andai lorong waktu itu ada, akan kulihat semua detail terkecil dari waktu yg pernah kita lewati, mungkin disana akan ku temukan sesuatu yang membuat hubungan ini terasa kurang...

***********

Menerangi setiap sudut ruang hati ini, ku temukan sebuah lorong yang berisi kehampaan...

***********

Tuesday, February 28, 2017

PUZZLE

Matahari di minggu pagi yang sunyi

Kusiapkan secangkir teh hijau dan semangkung ramen goreng untuk menyambut hari minggu pagi ku yang sunyi.

Entah mengapa hari ini semangat ku sepertinya ikut pergi meninggalkan ku bersama mimpi-mimpi semalam yang menghiasi petualangan dalam tidur ku.

"Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds
My eyes will do the same, if you walk away
Everyday it'll rain, rain, ra-a-a-ain"

Terdengar suara bruno mars dengan suara khasnya keluar dari speaker handphone ku.

Kembali teringat hari dimana semua pecah berkeping-keping bagaikan pecahan puzzle, ya puzzle yang bahkan tidak akan pernah bisa aku lengkapi.

Bila memang tidak bisa dilengkapi, mengapa harus diciptakan dan dimulai puzzle itu?

Bahkan aku tak pernah tau sampai kapan aku bisa bersabar untuk menyelesaikannya.

Hari ini? Besok? atau kapan? entahlah, intinya aku mencoba sesuatu yang bahkan aku sendiri tidak pernah tau apa sebenarnya yang sedang aku coba.

5 tahun yang lalu aku memulainya, mencoba menata satu persatu pecahan puzzle yang bahkan tempatnya saja aku tidak pernah tau.
Kenapa aku memulainya jika aku sendiri tidak tau setiap pecahan puzzle itu berada dimana?
Waktu itu aku hanya merasa inilah yang harus aku coba dan harus aku lakukan, karena aku yakin ini akan berakhir indah ketika semua puzzle bisa aku kumpulkan menjadi satu bagian.


Tapi ternyata itu semua hanyalah impian ku saja,
Puzzle itu tidak benar-benar ada akhirnya.
Bahkan tidak pernah bisa dilengkapi.

Entahlah apa hanya seperti ini saja akhir dari puzzle ini, meninggalkan banyak lubang yang belum bisa dilengkapi.
Bahkan sebelum terlengkapi sudah selalu ada yang berlubang kembali, entah bagaimana caranya setiap tertutup dan sudah hampir selesai selalu ada tempat yang berlubang kembali dan puzzle itu menghilang entah kemana.
Entah aku salah meletakkan puzzle atau memang itu hanya halusinasiku saja bahwa aku sudah memasangnya, entahlah.

Maaf aku harus menyerah saat ini.

Aku sudah terlalu lelah mencari setiap kepingan puzzle-puzzle itu.

Rusak..Biarkan semuanya rusak sekalian, karena sudah tidak ada yang perlu disusun lagi untuk mendapatkan hasil yang seperti kita inginkan.

Bahkan selama ini ternyata kamu sendiri tidak pernah memabantu ku untuk meyusun puzlle-puzzle ini.
Kamu terlalu nyaman dengan keadaan mu yang selalu menunggu semua selesai.
Bahkan ketika kau tidak menyukai puzzle tersebut dengan mudahnya kamu membuang puzzle yang tidak kamu sukai tersebut.

Karena untuk kesekian kalinya kau buat aku sadar bahwa cinta bukanlah kunci utama untuk menyusun puzzle-puzzle tersebut.

Kau bahkan menyadarkan ku bahwa cinta adalah kasta terendah dalam susunan tata kehidupan ini.

Aku selalu bermimpi tentang bagaimana kita sama-sama menyelesaikan puzzle ini dan kita sama-sama bahagia melihat hari esok yang ada dibalik puzzle ini.
Tapi itu hanyalah sebatas mimpi ku.
Entah sampai kapan mimpi itu akan terus menghantui ku di dalam diriku.
Sudah sekian banyak musim berganti tapi hal tersebut selalu menghantui ku.

Ada yang pernah berkata kepada ku "CINTA ITU AKAN DIUJI OLEH DUNIA, MATERI DAN KENANGAN MASA LALU"
Ya ternyata itu bukanlah hanya kiasan biasa tapi itulah kenyataan yang sedang aku hadapi saat ini dan sudah aku rasakan semua ujian tersebut, bahkan ketika sudah tidak ada lagi sisa cinta ini untuk apapun.

Terima kasih telah kau sadarkan aku bahwa aku bukanlah orang yang pantas untuk menemanimu menyusun puzzle-puzzle mu.
Dan terima kasih karena kamu aku jadi sadar siapa aku dan tidak pantasnya aku untuk menemukan hidup yang bahagia dengan cinta bukan hanya dengan dunia dan materi.

Teruntuk kamu orang yang selalu menyadarkan ku bahwa cinta bukanlah segalanya bahkan bukanlah inti dari kebahgiaan.
Terima kasih.

#Cinta ini tidak akan pernah berubah ketika nanti kau kembali kedunia yang penuh dengan mimpi-mimpi ini.

Thursday, February 23, 2017

Hati

17:00 Waktu Indonesia Tengah

Padatnya lalu lintas dengan hiruk pikuknya orang-orang yang berusaha bergegas secepat mungkin untuk tiba dirumah.

Setiap sepersekian meter mobil yang aku kendarai berenti, terhenti oleh padatnya kendaraan bermotor di jalanan. Kantuk, lelah, kesal, emosi melebur menjadi satu didalam logika yang bahkan tidak mau sedetik pun berhenti berpikir.

Entah apa yang membuatnya berpikir keras, apa iya karena macet dan keramaian ini? Apa karena memang logika ini tidak bisa terima keadaan yang begitu bising disekitarnya?
Aku rasa tidak.
Hai... ini bukan pertama kalinya kamu melewati masa-masa ini!!!
Tapi kenapa kamu seperti orang yang baru datang dari kampung dan tercengang melihat keramaian kota lalu kamu coba menghindar karena ini bukan suasana yang biasa kamu lalui tiap sore hari di desa mu.

Mencoba untuk menenangkannya dan mulai bertanya pelan-pelan "kamu kenapa? apa yang kamu pikirkan?" 
Perlahan dia pun mulai tenang seperti orang yang sedang gugup dan mencoba menarik napas dalam-dalam lalu melepaskannya, dan menjawab "apa yang kamu lupakan?"
Sedikit bingung dan mulai mencoba melihat sekeliling didalam mobil apa ada yang tertinggal di kantor, jangan sampai harus kembali kekantor lagi setelah 45 menit menunggu di tengah kemacetan ini. "Tidak aku rasa tidak melupakan apapun, menurut mu apa yang terlupakan?"
"HATI" teriaknya nyaring bahkan sampai membuatku terhentak sejenak.

👀

Ya benar saja, aku sudah melupakan hati ku, bahkan hampir saja aku tidak ingat jika aku memiliki hati.

Kemana hati itu?
Sedang apa dia saat ini?
Apa dia masih ingat seberapa banyak bait puisi yang dulu ingin kami tuliskan bersama?

Entahlah...

Setelah kejadian itu dan akhirnya kami berpisah, aku sudah tidak pernah lagi mendengar suaranya yang biasa selalu berbisik dan mencoba menenangkan logika yang selalu mencoba berontak tanpa pernah berpikir terlebih dahulu. Dia yang selalu memberikan lantunan lagu dan puisi ketika jiwa dan raga ini merasakan ketidak nyamanan.

Dia yang selalu menenangkan ku ketika semua orang mulai meremehkan ku.
Dia yang selalu berusaha membuatkan menerima dan memaafkan semua yang telah dilakukan orang terhadap diriku.

Bahkan dia yang selalu membuatku untuk berdamai dengan keadaan dan CINTA.

CINTA...
Mungkin dia lah yang akhirnya menghancurkan hubungan ku dengan hati ku..
Beribu cerita palsu nan indah selalu dia berikan dan selalu saja aku menolaknya, tapi hati selalu mencoba meyakinkan ku bahwa itu bukanlah sekedar cerita biasa tapi cerita yang bakalan indah pada suatu hari nanti.
Kenyataannya tidak, itu hanyalah dongeng sebelum aku mulai bertemu dengan mimpi dan selalu seperti itu.

Sampai pada akhirnya aku sudah benar-benar muak dan lelah dengan semua cerita tentang cinta, dan saat itulah aku berdebat besar dengan hati karena hati selalu membela cinta dan selalu ingin mendamaikan ku dengannya.
Sampai di ujung malam aku putuskan untuk tidak bersatu lagi dengan hati.
Hati pun menerima keputusan itu tanpa melakukan pembelaan lagi.

Ya sejak saat itulah aku tidak mendengarkan suaranya lagi.
Entah sampai kapan kami akan terus tidak saling mengenal seperti ini.

Entahlah...

Ternyata logika yang selalu berselisih dengan hati pun meridukan kehadirannya.
Bagaimana dengan diri ku?

Sesaat ku pejamkan mata ku dan terlintas lah saat terakhir kalinya aku melihat hati, dia sudah sangat berbeda dari sebelum kami mengenal CINTA.
Bahkan ku perhatikan ternyata terlalu banyak bekas luka yang di tambal olehnya dan dia tetap ingin menyatukan ku dengan cinta. Sepertinya dia sudah gila sampai-sampai tidak merasakan luka yang luar biasa banyaknya itu.
Bahkan tidak ku lihat keanggunan darinya lagi karena telah ditutupi tambalan luka yang mungkin aku sendiri tidak dapat menghitungnya.

Seperti itu kah perjuangan mu untuk menyatukan ku dengan cinta?

Terima kasih, tapi maaf aku belum bisa untuk berdamai lagi dengan cinta bahkan dirimu.