"aku pernah terluka" ucapnya dingin.
"aku pernah dikhianati, di bohongi, di duakan, di tinggalkan dan dilupakan. Apakah itu juga termasuk luka?" jawab ku dengan ringan.
"iya aku tau, tapi ........"
"tapi apa? Apa yang kamu takutkan? Aku melakukan hal yang sama, melukai perasaan orang? Apakah aku terlihat seperti orang jahat?"
"Tidak. Tidak sama sekali." jawabnya dengan nada getar didalam bibirnya.
Lalu kami terdiam. Menatap langit malam yang penuh kedamaian. Cukup lama kami terdiam. Mungkin kami sedang menghayati rasa sakit yang pernah mampir di dalam hati kami. Aku tau dua hal yang pasti didalam hidup ini, menyakiti dan di sakiti. Bukankah kita punya pilihan?
"kamu suka bintang?" tanyanya lembut.
"sangat menyukai"
"kenapa"
"karna bintang setia"
"maksudnya setia?''
"iya setia. Bintang itu selalu setia sama malam. Selalu menemani malam yang kesepian. Bintang itu juga setia sama bintang yang lainnya. Mereka selalu muncul bersama-sama, saling melengkapi, memberi warna pada malam dan selalu menghiasi malam"
"apakah kamu juga setia?"
"tergantung"
"tergantung apa?"
"tergantung kamu. Kalau kamu menjadikan aku bintang di hati kamu, pasti aku akan setia. Sama seperti bintang malam." jawab ku lembut.
Lalu kami saling bertatapan, dan tertawa pelan.
Aku merasakan kehangatan yang pernah hilang, diam-diam masuk dan bersembunyi di dalam hati. Bisakah dia tetap didalam? Jangan keluar dan jangan pergi, aku mohon.
"kalau gitu aku mau jadi malam, kamu mau jadi bintang buat aku?"
"walaupun kamu bukan malam, aku tetap mau jadi bintang buat kamu" jawab ku dengan sedikit senyum malu.
"aku sayang kamu" ucapnya lembut.
by :
Ninda Prisliyani
No comments:
Post a Comment