Perjalanan yang melelahkan yang terkadang membuat ku putus asa dan ingin menyerah.
Getir-getir kehidupan ku ini ingin selalu aku abadikan dalam sebuah kenangan indah yang kelak akan selalu dikenang oleh semua orang. Bukan bermaksud untuk menjadi legenda atau bahkan pujangga.
Ku akui aku salah dulu terlalu memanjakan mu, aku juga tau cara ku untuk membuat jadi lebih baik lagi itu pun salah. Tapi apakah semua ini balasan dari mu, setelah semua pengorbanan ku selama 3 tahun ini.
Ya apakah kamu sudah cukup dewasa untuk mengatakan diri ku ini masih anak-anak, dan apakah kamu sudah selalu benar hingga terus-terusan menghakimi ku dengan segala tuduhan yang asalnya saja aku tidak mengetahuimya. Kau bisa menuduhku memiliki sesuatu yang tidak aku miliki.
Kalau memang itu punya ku kok ya aku berani mempertemukanmu dengan orang yang kamu tuduh-tuduh itu dan ada di apa yang kamu bilang itu. Dan kalau memang itu kepunyaanku dan aku berbohong aku pasti tidak akan menggunakannya lagi saat kamu mengetahinya.
Apakah itu yang kamu sebut dengan kedewasaan dirimu?
Apakah kamu sadar kamu itu sebenarnya menyakiti 2 hati?
Aku tidak pernah melarang mu menggunakan seperti itu, dan aku bahkan membiarkan mu seenaknya ja membohongi ku gara-gara hal itu, kamu bermesra-mesraan dengan para penggemar-penggemarmu, dan kamu bahkan menantang para penggermarmu untuk memberikan sesuatu bukan hanya melalui dunia maya itu, tapi secara kenyataan.
Dan apa kamu sadar penggemarmu itu adalah orang yang dulunya selalu berusaha buat menghancurkan hubungan kita?
Dan apa kamu juga sadar disini aku sakit banget saat mengetahuinya?
Dengan bangga kamu seperti itu dimana aku mengetahuinya. Dan dengan bangga kamu berfose-fose ria dengan foto-fotomu yang menampakkan dirimu sangat bahagai dengan mereka. Sedangkan selama 3 tahun pernah kah kamu sebahagia itu saat befoto denganku? Tidak sekali pun.
Terkadang aku merasa lelah dan ingin menyerah pada keadaan ini, tapi janji-janjiku dan ketidak inginan aku untuk kehilanganmu lah yang membuatku tetap dan selalu bertahan walau selalu dihadapkan dengan semua tuduhan-tuduhan serta sifatmu yang luar biasa DEWASA itu.
Aku masih sangat ingat dan masih menyimpan dalam-dalam secuil kata-kata yang kamu tuliskan di sebuah surat, dimana surat itu adalah surat pertama yang aku terima selama aku tulus, surat dari orang yang benar-benar aku sayang dan didalam surat itu kamu menuliskan dengan rasa yang benar-benar ikhlas. Kata-kata itu selalu mengingat dan selalu memotifasiku untk selalu SAYANG sama kamu
"S disini ngak akan macam-macam kok P. S gak mau sakiti P lag.
P jangan pernah berubah ya, tetap jadi P.nya S yang selalu sayang S
yang selalu jadi penyemangat S, motivasinya S
yang selalu marahin S kalau S salah
tetap jadi P yang suka gangguin S
yang selalu bisa buat S senyum dan ketawa kapan aja "
Kata-kata itu yang masih aku ingat bangat, tapi saat aku selalu mencoba jadi yang kamu mau aku selalu salah, aku selalu gak pernah benar.
Aku harus bagaimana agar bisa jadi yang benar-benar kamu mau?
Setahun setelah surat itu kamu berubah total dan tidak ada semua yang kamu sebut dalam surat itu.
Kemana kamu yang sekarang?
Apa kamu sudah lupa pernah menulis surat dan janji-janji itu?
Aku yakin kamu tidak lupa hanya saja kamu kurang ingat dengan kejaddian setaun lalu. :)
Ahhh tapi sudahlah tidak akan ada habisnya jika aku membahas semua ini.
Aku hanya berdoa dan berharap kamu cepat berubah dan menjadi apa yang kamu sudah tulis itu.
Ya aku akan selalu menunggu perubahan itu.
MISS U.
No comments:
Post a Comment