Welcome to my blog

Jangan Pernah DiKalahkan Oleh Masa Lalu

Monday, August 20, 2018

7SR

Tidak seperti biasanya, disore ini di kepala ini tidak ada kata-kata yang berselancar didalam kepala ku...
Seperti tidak ada gelombang yang mengalir didalam kepala ku..

Entah apa yang sedang terjadi didalam diri ku..
Apakah aku sudah lelah?
Atau apakah sudah tidak ada lagi gairah hidup ku?

Arrrgghhh...
Semua ini membuatku kacau bagai habis di goncangkan oleh gempa berkekuatan >7SR...

**************************

Sudah terlalu banyak beban dikepala ku ini...
Entah apalagi yang harus aku lakukan untuk mengurangi beban-beban itu..
Sudah segala cara aku coba tapi entah mengapa masih saja terasa sesak isi kepala ku...

Aaarrggghhhh
Kenapa harus seperti ini jalan yang diberikan untuk ku..
Bukan mau mengeluh tapi aku bingung dengan jalan ini..

Aku bukanlah orang yang baru masuk didalam labirin percintaan..

Aku bahkan pernah memasuki labirin percintaan yang didalamnya terdapat tembok-tembok mengerikan bernama AGAMA..
Ya cinta beda agama..
Semua aku lakukan untuk pembuktian cinta ku waktu itu dan kami "hampir" berhasil karena kami bisa melewati tembok-tembok besar itu, sampai pada akhirnya langkah kami terhenti hanya karena di langkah-langkah sebelumnya banyak sekali kami menyisakan genangan air mata yang jika kami lanjutkan langkah tersebut maka akan semakin banyak lagi genangan-genangan air mata disana.
Itu lah kenapa kami berhenti melangkah dan kami kembali ke jalan yang katanya itu jalan terbaik untuk kami berdua..

Aku pun pernah memasuki labirin yang bahkan aku pikir ini bisa dimengerti dan didukung oleh semua orang...
Tapi ternyata aku masih salah lagi, karena selogan yang mengatakan "Jangan membeda-bedakan agama, ras dan budaya" itu benar-benar tidak bisa diterapkan dalam kenyataan...
Ya lagi-lagi aku menjalani hubungan dengan perbedaan yaitu perbedaan etnis, dimana dia keturunan Tionghoa..
Tidak pernah ada perdebatan-perdebatan yang rumit yang membuat hubungan kami saat itu selalu tenang..
Walau kita satu Agama hanya karena dia memiliki darah Tionghoa itu pun menjadi permasalahan didalam hidup ku...

Saat ini...
Aku telah menjalankan hubunga dengan seseorang yang benar-benar tidak ada penolakan dari orang-orang sekitar ku...
Dan walau aku pernah ditolak olehnya atau pun orang-orang sekitarnya, tapi saat ini mereka bisa menerima ku...
Ya sudah tidak ada perbedaan apapun..

Itu menurut mereka semua..
Tapi tidak menurut ku..
Terlalu banyak perbedaan di antara kita berdua...
Perbedaan yang selalu membuat hubungan ini ramai dan riuh, iya ramai karena masalah yang terlalu banyak muncul dan riuh karena selalu ada keributan didalamnya...

Mungkin ini yang membuat isi kepala ku penuh...
Aku tau ini semua tak adil...
Mencoba menghakimi orang lain dan berusaha membela mati-matian diri sendiri...
Aku membela diri ku yang selalu disudutkan dan apapun yang aku lakukan selalu tidak pernah ada cukupnya...

Banyak sekali hal-hal penting yang sudah pernah aku lakukan yang bahkan di anggap remeh dan sepele oleh nya..

Aku bingung apa yang kurang yang sudah aku berikan selama ini?

Dia selalu meminta aku untuk menggunakan topeng orang lain yang menurutnya itulah yang terbaik..
Sedangkan aku selalu berfikir bukankah yang terbaik adalah ketika kita menjadi diri kita sendiri?
Iya mungkin yang terbaik untuk nya adalah ketika aku menjadi orang yang dia inginkan..

Ya sudah kan aku lakukan itu semua..
Tapi selalu saja tak pernah dianggap cukup..
Giliran aku memintanya untuk menjadi seperti yang aku inginkan selalu saja dia berikan kata-kata ajaib yang membuatku terdiam, kata-kata itu adalah "aku itu memang seperti ini tidak bisa jika harus seperti mereka, kenapa kamu tidak jalan sama mereka saja kalau kamu mau aku seperti mereka"
Apa yang bisa aku lakukan kalau dia sudah seperti itu?
Hanya diam yang bisa aku lakukan..
Karena "DIAM ADALAH CARA TERBAIK KU UNTUK MENERIMA KENYATAAN"

Ya benar itulah cara terbaik ku untuk menerima kenyataan..
Entah aku harus seperti apalagi..

Bahkan ketika semua dia ucapkan bahwa aku yang sudah tidak mau peduli atau apalah kepadanya..
Iya mungkin aku terlalu cuek saat ini,dan dia tidak pernah menyadarinya kenapa aku seperti ini..
Aku seperti ini karena aku sudah terlalu lelah dan sudah seperti tidak ada arti dan maknanya aku untuk nya..
Aku lakukan semua tapi tidak sedikit pun ada yang bernilai dan berkesan untuknya..
Bahkan sekalipun itu tentang keselamatan hidupnya tidak sedikit pun dia menggubris peringatan ku dan lebih memilih orang lain..

Dan ketika itu menjadi perdebatan lagi-lagi aku hanya mendapatkan perintah dari mu untuk aku bisa menajadi orang lain dan merasakan aku ada di posisi nya..

Apa peringatan itu dia tidak berfikir mengapa aku memberikannya peringatan itu?
Apa dia memposisikan dirinya diposisi ku saat itu?
Tidak kan..
Tapi mengapa selalu aku yang disebut tidak pernah memposisikan diri ku diposisinya atau posisi orang lain..
Bukan kah selama ini aku sudah menerima yang di inginkan apapun dan seberat apapun itu aku lakukan..
Bahkan aku meletak diri ku di posisi dimana seolah-olah posisi tersebut adalah posisi yang paling aku sukai...
Tapi ternyata masih saja kurang berharga di matanya...
Dan akan selalu aku dapati kata-kata mutiara terbaik dari mulutnya "AKU YANG SELALU SALAH" dan aku benci mendengarnya..
Aku benci bukan karena kata-kata itu tidak indah...
Aku benci karena ketika kita sedang membahas masalah dan aku mengutarakan apa yang ada dan ketika itu pula dia merasa tersudutkan karena dia tidak tau apalagi yang mau dijadikan alasan-alasan untuk menghidar dari masalah itu, maka saat itulah dia selalu mengatakan kata-kata mutiara tersebut..
Menggabarkan jelas kalau dia tidak mau disalahkan yang salah hanya selalu aku..
Dan yang merusak semua ini adalah aku..

Aku lelah...

Ingin rasanya aku menghentikan langkah ini saat ini juga..

Walau tidak ada yang menginginkan aku untuk berhenti...
Saat ini akulah yang benar-benar ingin mengehentikan langkah ku...

Entah itu untuk sejenak atau untuk memulai langkah-langkah baru lagi...

Entahlah...
Apakah dia bisa memposisikan dirinya diposisi ku saat ini?
Paling tidak dia bisa merasakan bagaimana lelah ku selama ini..

××××××××××××××××××××××××

Cahaya matahari yang semakin menghilang di telan malam dan langit senja yang semakin cerah menyadarkan dari lamunan panjang ku ini..

Kuletakan handphone yang daritadi aku genggam dimeja di sebelah laptop ku...
Terlihat di laptop ku layar masih putih dan belum ada goresan huruf-huruf didalamnya...

Tersenyum ku dan hanya dapat berkata "DIAM ADALAH CARA TERBAIK KU UNTUK MENERIMA KENYATAAN"