Welcome to my blog

Jangan Pernah DiKalahkan Oleh Masa Lalu

Saturday, September 21, 2013

Dream tree

19-september
Hari ini sama seperti hari kamis sebelum-sebelumnya yang dimana seharian penuh harus aku lewati di kampus.
Bosan??
Ya, jelas aku sangat bosan, aku bukan seperti mereka yang bisa menghabiskan satu hari penuh untuk berada di kampus ini. Makan,bermain,nongkrong,dan melakukan hal-hal yang bagiku sangat-sangat tidak penting itu di kampus ini.

Pukul 15:40 pm
Jam tangan ku menunjukan jam 3 lebih 40 menit.
Waktu itu semakin dekat saja, tersirat senyum yang lebar dari wajah ku bagai lupa dengan lelah dan bosan ini aku terus-terusan tersenyum sendiri sampai jam ditangan ku menunjukan jam 4 sore dan aku bisa meninggalkan ruang kelas.
Bergegas secepat mungkin aku menuju mobil ku dan secepat mungkin aku arahkan mobil ku menuju ke bandara.
Ya hari ini aku memiliki jadwal yang benar-benar padat hingga tengah malam nanti. Hari ini akan ku rayakan satu tahun hari jadi ku bersama dia, orang yang selalu menjadi penyemangat ku ketika ku rasakan lelah, menjadi aspirin ku ketika ku merasakan sakit, dan menjadi bahagia ku ketika aku rasakan derita, dialah yang akan aku tuju saat ini.

Semoga saja aku tidak terlambat sampai bandara, aku tidak ingin dia menunggu disana. Sesegera mungkin ku percepat laju mobilku dan tidak pedulikan sekekliling ku dan tepat pukul 17:10 menit aku tiba di bandara, aku bergegas menuju pintu kedatangan domestic dan melihat papan pengumuman penerbangan ternyata pesawat yang dia gunakan di delay,sedikit terasa kecewa tapi aku bersyukur dia tidak menunggu ku disini.
Kuputuskan untuk menunggu di tempat favorit ku jika aku sedang sendiri, ya café kopi adalah tempat favorit ku jika aku sedang sendiri. Segelas ultimate coffee dingin menjadi minuman wajib ku dan sepotong roti isi daging sapi yang menemaniku sore itu. Kubuka laptopku sambil aku meneruskan tulisan-tulisan ku yang belum terseleseikan sambil aku mencari inspirasi baru di dalam keramaian orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Sesekali aku tersenyum bahagia seketika melihat beberapa orang yang bahagia ketika bertemu kerabat atau bahkan pasangan mereka, dan mereka pun melepaskan rindu dengan berbagai cara. Dan terlintas lah dipikiran ku apakah nanti saat kau tiba kita akan melepaskan rindu kita dengna cara kita sendiri seperti mereka. J
Hari semakin gelap dan jam ditangan ku menunjukkan pukul 18:15, aku mulai gelisah mengapa kau tidak muncul juga dari balik pintu kedatangan itu, segera aku tutup laptop ku dan ku masukan kedalam tas ku lalu ku beranjak menuju kerumunan orang yang berada didekat pintu kedatangan tersebut.

19:00
Ya akhirnya aku melihat senyum itu setelah hampir 2 jam aku cemas menunggu itu semua. Aku bisa melihatnya saat ini.

J
Perjalanan kami lanjutkan menuju hotel tempatnya menginap, sesampainya disana kami bersiap-siap untuk melanjutkan acara kami selanjutnya dinner di sebuah tempat yang sudah aku siapkan jauh-jauh hari dan semua sudah aku siapkan dengan matang dari tempat dinner, menu dinner, bahkan cincin ini yang diam-diam aku buat untuk merayakan malam ini dan tepat nanti pukul 12 malam aku akan memberikan cincin ini kepadanya.
Kami mengobrol banyak malam itu mulai dari rencan untuk esok hari dan rencana-rencana selanjutnya. Dan waktu pun menunjukan tepat pukul 12 malam waktunya aku memberikan cincin itu kepada nya, dan moment itulah yang aku tunggu mengenakan cincin ditangan orang yang benar-benar aku sayang.
Aku pun mengatarnya kembali ke hotel dengan bahagia yang menemaniku. Bahkan sampai aku ingin memejamkan mata. Aku meneteskan air mata, ya itu hanya air mata bahagia. Secepat mungkin ku usahakan untuk memejamkan mata ini agar esok pagi segera datang dan  kita bisa melanjutkan rencana kita lagi.

20-september
Hari ini pun tiba….
Ya kita punya rencana untuk menuju ke satu tempat yang kamu sangat ingin mendatanginya, Bromo. Disana akan aku jadikan kenangan yang tidak akan pernah dia lupakan.
Semua telah siap dan kita segera menuju bromo. Menempuh perjalanan selama 3 jam untuk menuju Bromo. Dan sesampainya disana kita tiba tepat pukul 3 sore dan kabut sudah mulai menyelimuti kawasan Bromo tetapi itu tidak menghilangkan keindahan dari Bromo.

Kami menunggu datangnya matahari terbenam disalah satu kawasan di Bromo. Dingin yang menyelimuti dan ramenya orang-orang yang juga menunggu datangnya matahari terbenam menemani kami disana.


Malam pun tiba dan kami melakukan dinner yang kedua dan tidak kalah romantis dari dinner sebelumnya, dan malam kedua ini pun berjalan sesuai rencana hingga menunggu esok hari,ya hari terakhirnya disini karena dia harus kembali ke kotanya untuk melakukan kegiatan sehari-harinya lagi. Aku akan berusaha mencoba menjadikan hari terakhir itu menjadi paling berharga walau aku tak mau ada hari terakhir itu. Ya lagi-lagi aku meneteskan air mata sesaat sebelum aku terlelap dalam dinginnya udara Bromo bersama suasana pedesaan yang sangat hening dan menenangkan.

Sejak terbit matahari hingga terbenam matahari kita lewati bersama dan kurasakan hari itu terlalu cepat. Dan tidak terasa semua berlalu begitu saja sampai pada akhirnya aku harus mengantarnya lagi kebandara dan harus melihat nya pergi. Apa aku terlalu cengeng sehingga begitu saja harus meneteskan air mata, atau ini air mata kesedihan…………………………… J





Ya kesedihan karena di saat itu aku tersadar…………..
Bahwa selama 3 hari itu hanyalah mimpi terbodoh yang aku lalui sendiri dan hanya ditemani oleh bayangan mu…..
Bahkan senyum yang aku lihat di bandara, dinner indah, cincin yang aku miliki, canda tawa kita, dan kebahagiaan selama 3 hari itu semua adalah mimpi dan khayalan bodoh ku saja yang tidak akan menjadi kenyataan.
Aku menangis setiap malam bahkan saat ini bukan karena bahagia sesungguhnya tapi menangisi semua itu yang hanyalah mimpi bodoh.

Aku terlalu berhayal bisa melakukan itu semua bersama mu, dinner indah, menunggu mu tiba di bandara, mengenakan cincin yang telah lama aku siapkan, menemani malam-malam mu, menemani mu ketempat yang sangat ingin kau datangi dan kita bercanda ria disana bersama, menghabiskan malam bersama disana, dan akhirnya aku bisa melihat mu pergi untuk melanjutkan kehidupan mu lagi.

Semua itu mimpi yang akan hanya menjadi mimpi dan akan lagi-lagi terjatuh dari pohon mimpi yang telah aku tanam sejak dulu lalu hancur begitu saja seperti mimpi-mimpi yang lainnya.
Ya pohon mimpi itu yang sudah lama aku tanam dan aku rawat sejak dari bibit hingga menjadi pohon seperti saat ini, sudah terlalu sering berbuah kan mimpi-mimpi dan harapan-harapan indah, tapi sebanyak itu jugalah semuanya hanya jatuh lalu hancur begitu saja saat sudah siap dirasakan. 
Aku ingin sesekali merasakan keindahan mimpi dan harapan itu bersama mu 
tapi.... 
entahlah kapan itu terjadi atau mungkin tidak akan pernah terjadi, selamanya.

Ingin aku tebang pohon mimpi ini, tapi aku masih memiliki satu mimpi yang entah masih bisa jadi kenyataan atau tidak tapi aku benar-benar masih menyimpan itu di pohon mimpi bersama cincin yang tak tau kapan aku akan mengenakannya dijari manis mu…..
Terlalu sering mimpi-mimpi itu disirami dengan air paling suci didunia ini. 
Ya air mata. 
Pohon yang terlalu sering di beri air tidak baik untuk pertumbuhan buahnya begitu pula pohon mimpi ini terlalu sering di beri air mata sehingga buah mimpinya pun tidak ada yang baik, sampai semuanya gugur dan hancur begitu saja……….

Aku hanya tinggal menunggu kapan pohon ini akan tumbang dan hancur dan tidak menyisakan serta memunculkan mimpi-mimpi baru lagi, dan mengubur semua mimpi terbaik ku bersama mu. Hingga akhirnya aku tidak bisa lagi bermimpi lalu aku juga akan ikut mati bersama pohon mimpi itu…………….


Aku akan tetap bermimpi sampai pada akhirnya aku akan pergi dengan tenang bersama mimpi-mimpi itu.......

Kata orang bijak bermimpi lah setinggi-tingginya dan rasakan keindahan mimpi itu sendiri.....
ya benar..
tapi ada yang meraka tidak ucapkan...
DAN JANGAN PERNAH KAGET DAN KECEWA JIKA MIMPI ITU HANYA SEKEDAR MIMPI....